Kamis, 24 April 2014

Tantangan dan Peluang Dalam ASEAN Economic Community 2015, Indonesia Pasti!


Pertumbuhan ekonomi yang luar biasa dari China dan India menjadi fenomena yang disebut sebagai kebangkitan Asia. Salah satu penopang pertumbuhan ekonomi China adalah pasar yang besar, sehingga bisa menggerakkan konsumsi dalam negeri. (Darwis, 2013)

Dua negara itu lah yang menginspirasi ASEAN untuk meningkatkan perekonomi di kawasan Asia maupun dan Internasional. Sekilas mengenai AEC yaitu ditandai dengan diserukannya visi “Satu Visi, Satu Identitas, dan Satu Komunitas” merupakan pertanda terwujud dan terealisasi sasaran dalam ASEAN Community 2015 yang memiliki tiga pilar utama yaitu ASEAN Economic Community  (AEC atau Masyarakat Ekonomi ASEAN-MEA), ASEAN Security Community (ASC), dan ASEAN Socia-cultural Community (ASCC).

Dari ketiga pilar tersebut saya akan membahas mengenai ASEAN Economic Community (AEC) yang dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan stabilitas perekonomian dikawasan ASEAN, membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat, selain itu meningkatkan daya saing kawasan secara keseluruhan di pasar dunia, dan mendorong pertumbuhan ekonomi, meningkatkan standar hidup penduduk negara anggota ASEAN yaitu Brunei  Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Kerjasama ekonomi ASEAN bermula di Deklarasi Bangkok pada tahun 1967 yang digagas oleh kelima negara Asia Tenggara yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina dan Singapura. Seiring dengan perkembangannya, kerjasama ekonomi ditujukan pada pembentukan Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Dalam hal ini, tidak ada tantangan yang akan terjadi apabila kita telah mempersiapkan diri, namun yang ada adalah sebuah peluang untuk menguasai perekonomian di Asia Tenggara, secara dari sisi geografis Indonesia merupakan negara yang terdiri dari ribuan pulau, yang merupakan destinasi tempat para wisatawan untuk mengunjungi kepulauan yang indah. Lalu Indonesia kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia, apabila hal itu dimanfaatkan sebaik-baiknya, saya yakin Indonesia akan jadi macan Asia Tenggara.

Masyarakat Ekonomi ASEAN memiliki blue print yang kebanyakan orang menilai menjadi sebuah ancaman bagi Indonesia, tidak salah apabila kita memiliki pemikiran seperti itu. Namun bagi saya, memunculkan hal positif untuk negeri ini merupakan tindakan yang tepat. Melihat sampai saat ini sebagian besar warga negara Indonesia menderita krisis kepercayaan terhadap sebuah kepemimpinan.

Pilar yang pertama yang tertuang pada blue print tersebut  ialah bahwa ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi internasional dengan elemen aliran bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan aliran modal yang lebih bebas. (Nagel) Mengenai aliran bebas barang dan jasa, saya yakin Indonesia memiliki kualitas dalam hal itu, karena produk barang dan jasa yang ada di Indonesia lebih berkualitas dan dengan harga yang relatif terjangkau, selain itu mengubah paradigma sifat konsumen menjadi produsen, dan kemudian lebih memilih untuk menggunakan produk dalam negeri.

Indonesia dianggap sebagai destinasi investasi asing, hal itu karena telah terjadi nya open market. Hal itu tidak dapat dipungkiri, karena terdapat banyak investasi asing yang masuk Indonesia, namun investasi asing itu memiliki sisi baik karena dapat membantu pembangunan baik ekonomi maupun infrastruktur dan menambah pendapatan APBN.

Meskipun dalam konteks tenaga kerja Indonesia masih belum memenuhi syarat karena banyaknya tenaga kerja yang kurang terampil, namun apabila tenaga kerja tersebut dibekali dengan modal yang cukup. Arahkan saja tenaga kerja yang tidak terampil tersebut untuk membangun perekonomian di sektor UKM, selain mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, selain itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan baik dalam negeri maupun dikawasan Asia Tenggara.



Bibliography

Darwis, W. P. (2013, 11 12). Kompasiana. Retrieved 4 24, 2014, from Kompasiana: http://edukasi.kompasiana.com/2013/11/12/indonesia-asean-economic-community-2015-607350.html
Nagel, P. J. (n.d.). PELUANG DAN TANTANGAN UKM INDONESIA MENGHADAPI. Opportunities, challenges, ASEAN economies in 2015. , 4.


Nama : Lucky Rakmanegara

Nim : 2011 - 22 - 162

Mata Kuliah : Rezim Perdagangan Internasional